Pada saat mengisi acara tasyakuran walimatus
safar di rumah jamaah calon haji, Harun, Kiai Siraj mengategorikan orang
naik haji menjadi tiga. Pertama, haji karena kemampuan dan biaya diri
sendiri. Maka haji semacam ini disebut Haji Nishab.
Kedua, berangkat haji karena biaya keluarganya. "Yah seperti saya dulu," kata Kiai Siraj. "Saya haji dibiayai orangtua saya. Maka haji semacam ini disebut Haji Nasab."
"Terakhir nih, seperti Bapak Harun. Beliau kan berangkat atas biaya kantornya yang sebelumnya diundi dulu dari sekian ratus karyawan. Maka haji yang demikian ini disebut Haji Nasib."
Para jama’ah pun tertawa terpingkal-pingkal. (Ahmad Rosyidi)
Kedua, berangkat haji karena biaya keluarganya. "Yah seperti saya dulu," kata Kiai Siraj. "Saya haji dibiayai orangtua saya. Maka haji semacam ini disebut Haji Nasab."
"Terakhir nih, seperti Bapak Harun. Beliau kan berangkat atas biaya kantornya yang sebelumnya diundi dulu dari sekian ratus karyawan. Maka haji yang demikian ini disebut Haji Nasib."
Para jama’ah pun tertawa terpingkal-pingkal. (Ahmad Rosyidi)
0 komentar :
Posting Komentar